MajalahTime.com Technoz, Jakarta – Jelang akhir pekan yang lalu Bitcoin masih ada di kisaran US$63.445, bahkan mencatatkan penurunan 1,72%. Tren cenderung melemah kemudian berbalik arah saat Joe Biden memutuskan mundur dari pencalonan Presiden AS. Kabar terbaru dari Biden yang kemudian mendorong majunya kandidat lain dari Partai Demokrat, Kamala Harris, membuat arus likuiditas kripto menguat.
Chris Weston, head of research at Pepperstone Group, memberi gambaran terbaru Bitcoin yang melihat potensi kenaikan pada kisaran US$70.000 dalam sebuah catatan.
Performa Bitcoin yang relatif kuat selama seminggu terakhir karena seruan agar Biden mundur meningkat, baik dalam frekuensi maupun intensitasnya, berbeda dengan pelemahan saham. Keputusan Biden adalah “momentum paling dasar” atas arus masuk dana pada ETF Spot Bitcoin, tambah Weston.
Analis teknikal kripto dan saham Ali Martinez sampai mengunggah “Bullish!” sebagai respon atas surat pengunduran diri Biden. Ia lantas melihat peluang kenaikan dari sisi teknikal.
“Level support terpenting untuk Bitcoin adalah US$66.250! Jika bertahan, peluang untuk mencapai level tertinggi baru sepanjang masa akan meningkat,” tulis dia dalam sebuah catatan.
Baca Juga
-
Ini Deretan Efek yang Bakal Timbul di Kripto Jika Trump Berkuasa
-
Mata-mata Google Pantau Anda 24 Jam Full, Begini Cara Setopnya
-
Trader Prediksi Bitcoin Akhir Tahun Capai US$100 Ribu