MAJALAHTIME.COM – Rupiah bergerak stabil dengan kecenderungan menguat pada awal perdagangan Rabu (20/11). Nilai tukar mata uang Indonesia ini mencatatkan kenaikan tipis, mengindikasikan respons positif pasar menjelang keputusan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI-Rate).
Memulai hari dengan penguatan 5 poin atau 0,03 persen, rupiah mencapai level Rp15.840 per dolar AS dibandingkan penutupan sebelumnya di Rp15.845 per dolar AS. Rentang perdagangan rupiah diperkirakan berada pada Rp15.845 hingga Rp15.890 per dolar AS, mencerminkan stabilitas di tengah ketidakpastian global.
Analis Bank Woori Saudara, Rully Nova, menyatakan bahwa pelaku pasar sedang menantikan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI yang diumumkan siang ini. “Pasar berharap BI mempertahankan suku bunga acuan di 6 persen untuk menjaga stabilitas kurs dan selisih bunga dengan The Fed,” ujarnya.
Faktor eksternal juga memengaruhi pergerakan rupiah. Stabilitas indeks dolar AS di level 106,17 dan imbal hasil obligasi Pemerintah AS tenor 10 tahun yang bertahan di 4,39 persen memberikan sedikit ruang bagi mata uang negara berkembang, termasuk rupiah, untuk menguat.
“Tekanan pada rupiah relatif mereda karena tidak adanya lonjakan pada imbal hasil AS, yang biasanya menjadi acuan utama bagi aliran dana global,” jelas Rully.
Keputusan Bank Indonesia terkait suku bunga acuan menjadi momen krusial yang dinanti. Jika BI mempertahankan suku bunga di 6 persen, hal ini diperkirakan akan menjaga daya tarik aset berbasis rupiah sekaligus membantu stabilitas kurs.
Namun, bila ada kejutan kenaikan atau penurunan suku bunga, dampaknya terhadap rupiah bisa signifikan, terutama di tengah tekanan eksternal seperti kebijakan Federal Reserve dan dinamika pasar global lainnya.
Meskipun penguatan tipis rupiah menjadi sinyal positif, pelaku pasar tetap mencermati berbagai faktor eksternal dan internal. Keputusan BI hari ini akan menjadi penentu arah pergerakan nilai tukar ke depan. Apakah rupiah akan terus menguat, atau justru melemah di tengah tekanan global? Jawabannya akan bergantung pada strategi Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas ekonomi di tengah tantangan global.